Sabtu, 23 Februari 2013

HAKIKAT MANUSIA


Pengetahuan tentang hakikat dan kedudukan manusia merupakan bagian amat esensial, karena dengan pengetahuan tersebut dapat diketahui tentang hakikat manusia, kedudukan dan peranannya di alam semesta ini. Pengetahuan ini sangat penting karena dalam proses pendidikan manusia bukan saja objek tetapi juga subjek, sehingga pendekatan yang harus dilakukan dan aspek yang diperlukan dapat direncanakan secara matang.
Para ahli dalam berbagai bidang memberikan penafsiran tentang hakikat manusia. Sastraprateja, misalnya. Ia mengatakan bahwa manusia adalah mahluk yang historis. Hakikat manusia sendiri adalah sejarah, suatu peristiwa yang bukan semata-mata datum. Hakikat manusia hanya dapat dilihat dalam perjalanan sejarah dalam sejarah bangsa manusia. Apa yang kita peroleh dari pengamatan kita atas pengalaman manusia adalah suatu rangkaian anthropological constants yaitu dorongan-dorongan atau orientasi yang tetap dimiliki manusia.

Senin, 18 Februari 2013

ABRAHAM LINCOLN dan Kegagalan Hidupnya


Ialah seorang yang selalu bangkit kembali dan tidak putus asa dalam menjalani kehidupan
yang dipenuhi kegagalannya:
1816 : keluarganya diusir dari rumahnya dan ia harus bekerja
1818; ibunya meninggal dunia
1831; bisnisnya gagal total
1832; kalah dalam dewan perwakilan. Ia kehilangan pekerjaan. Mencoba masuk sekolah hukum tapi ditolak
1833; meminjam uang untuk memulai bisnis dan bangkrut pada tahun yang sama. Ia harus melunasi hutangnya dalam selama 17 tahun
1834; menang dalam dewan perwakilan
1835; bertunangan, namun tunangannya meninggal dan ia patah hati
1836; mengalami nervous breakdown dan harus berbaring ditempat tidur selama 6 bulan
1838; ingin menjadi speaker of state legislature, tapi gagal
1840; ingin menjadi elector, tapi gagal
1843; ingin menjadi anggota kongres tapi gagal
1846; akhirnya berhasil menjadi anggota kongres
1848; gagal terpilih kembali sebagai anggota kongres
1849; melamar pekerjaan sebagai land officer, tapi di tolak
1854; ingin menjadi senat, tapi gagal
1856; mencalonkan diri sebagai wakil presiden, hanya mendapat kurang dari 100 suara
1858; kembali mencoba ,mejadi anggota senat tapi kalah
1860; menjadi PRESIDEN AMERIKA

Satu kunci keberhasilannya, yaitu ia tidak melihat kegagalannya  sebagai satu kejatuhan dan akhir segalanya. Ia berkata “jalan hidup yang saya lalui memang licin dan saya sering tergelincir. Tapi saya bangkit lagi dan berkata kepada diri saya sendiri. Saya hanya tergelincir bukan jatuh. Sehingga tidak ada alas an bagi saya untuk tidak bangkit lagi”.


Sabtu, 16 Februari 2013

SPESIFIKASI BAHASAN AWAL ILMU PENDIDIKAN ISLAM



A.  Dasar Ilmu Pendidikan Islam

1.  Dalam nomenklatur Islamic studies, sebagai pandangan baru. |akhir abad ke-20| kaum muslim memikirkan perlunya meningkatkan dan mengembangkan mutu pendidikan Islam dalam berbagai aspek.

2. Awal tahun 2000-an, penelitian pada ilmu pendidikan Islam dilakukan dengan pendekatan yang berlandaskan al-Qur’an dan Hadits, Sejarah, Filsafat, Psikologi, dan pengembangan masyarakat modern.

3.  Kerancuan dasar dan konsep yang mengarahkan pada pertumbuhan dan perkembangan ilmu pendidikan Islam,  antara education (menuju ilmu yang bersifat terbuka, luas, dan menuntut redefinisi secara terus menerus) dan paedagogie (menuju ilmu yang bersifat terbatas, konsentris, dan menuntut pendalaman, serta secara terus menerus).

4. Mutu pendidikan Islam yang jauh tertinggal dari ilmu pendidikan umum. Hal ini disebabkan lembaga-lembaga pendidikan Islam masih belum terencana dan terkonsep.

5. Mayoritas penduduk Indonesia Muslim. Lembaga pendidikan Islam secara otomatis mendominasi, baik pesantren, madrasah, dll. Sehingga bisa diasumsikan jumlah lembaga lebih banyak dan tidak terkontrol.


Jumat, 15 Februari 2013

CATATAN USANG BUAT RHENSI



Sejujurnya, saya tidak terlalu biasa menulis tentang perempuan secara vulgar, apalagi menyangkut dunia perasaan yang menyayat, ritme tangis yang menusuk, nestapa keputusasaan yang menyentak-nyentak naluri maupun menunggu sesuatu dalam ketidak pastian. Saya tidak terbiasa, karena dalam nalar kelelakian yang sejati, kita sering dihadapkan pada kondisi psikologi perempuan yang kadang memang paradoks. Dan ketika paradoksalitas itu kian kentara, yang muncul dihadapan kita hanyalah anomali-anomali dan term-term lain yang menjebak pada labirin. Ya, paradoksalitas ini saya temukan pada diri seorang Rhensi.